Tradisi Ziarah: Antara Spiritualitas, Dakwah dan Pariwisata

Main Article Content

Ahmad Khoirul Anam

Abstract

Abstract


Grave of wali or guardian is believed to be a quiet place, comfortable and "mustajabah" to pray. Through the process  called "tawassul" guardian figure attached to the stories of miracles that will bring an optimism in prayer such as asking the Creator. It is different with puritanical group of Muslims who call this ritual as “bid’ahâ€. Some ritual of the grave no longer identical with the "abangan" in Clifford Geertz's trichotomy. Later pilgrimage even more often associated with "santri" were centered in mosques and pesantren. While the inclusion of elements add a festive tradition of pilgrimage tourism. The grave of wali be one of the tourist project that became the mainstay of the local government in driving the economy. So, grave of wali bring blessing for the local community.


Abstraksi


Makam atau kuburan wali diyakini sebagai tempat yang tenang, nyaman dan mustajabah untuk berdoa. Melalui prosesi yang disebut tawassul, sosok wali yang lekat dengan kisah-kisah karamah itu akan memunculkan suatu optimisme dalam berdoa; memohon kepada Sang Pencipta. Ini tentu berbeda dengan sangkaan kelompok muslim puritan yang menyebut ziarah kubur sebagai prilaku bid’ah. Aktifitas mendatangi kuburan juga tidak lagi identik dengan masyarakat “abangan†dalam trikotomi Clifford Geertz. Belakangan ziarah malah lebih sering dikaitkan dengan masyarakat “santri†yang berpusat di masjid-masjid dan pesantren-pesantren. Sementara itu masuknya unsur pariwisata menambah semarak tradisi ziarah. Makam-makam para wali menjadi salah satu proyek wisata yang menjadi andalan pemerintah daerah dalam menggerakkan roda ekonomi. Makam wali mendatangkan berkah tersendiri bagi masyarakat setempat.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Khoirul Anam, Ahmad. “Tradisi Ziarah: Antara Spiritualitas, Dakwah Dan Pariwisata”. Jurnal Bimas Islam 8, no. 2 (June 30, 2015): 389–411. Accessed March 29, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/179.
Section
Articles

References

Chambert-Loir, Henri dan Claude Guillot, Ziarah dan Wali di Dunia Islam, Jakarta: Serambi Ilmu, 2007.
Geertz, Clifford, Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, Jakarta: Pustaka Jaya, 1983.
, Islam Observed: Religious Development in Morocco and Indonesia, Chicago: The Universiti of Chicago Press, 1971.
Giddens, Anthony, The Constitution of Society: Teori Strukturasi untuk Analisis Sosial, Pasuruan: Pedati, 2003.
Harris, Daniel C., Ziarah in Javenese Context, Northern Illinois University: Department of Anthropology, 2009.
Hasyim Asy’ari, Hadrat al-Syekh, Risalah ahl al Sunnah wa al-Jama’ah, dalam Irshad al-Sari, Jombang: Pustaka Warisan Islam Tebuireng, t.t
Hassan Hanafi, al-Turath wa al-Asr wa al-Handasah: Oposisi Pasca Tradisi, Yogyakarta: Syarikat, 2003.
Hefner, Robert W., Hindu Javanese: Tengger Tradition and Islam, Princenton: Princenton University Press, 1985.
al-Jokjawi, Ali Ma’shum, Hujjah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, Pekalongan: Penerbit Ibnu Mashhadi, t.t.
Lombard, Denys, Nusa Jawa: Silang Budaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, Vol. II.
Mark Woodward, Islam Jawa: Kesalehan Normatif Vs Kebatina, Yogyakarta: LKiS, 2004.
, Java, Indonesia and Islam,. New York: Springer, 2010.
Muhaimin, G., The Islamic Tradition of Cirebon: Ibadat and Adat among Javanese Muslims, Canberra: ANU E Press, The Australian National University, 2006.
Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1984.
Munawwir, Abdul Fattah, Tradisi Orang-orang NU, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2006.
al-Nabhani, Yusuf bin Ismail, Jami’ Karamat al-Awliya’, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2002.
Nasution, Harun, Filsafat dan Misitisisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1995.
Nur Syam, Islam Pesisir, Yogyakarta: LKiS, 2005.
Nuril Huda, N, Ahlussunnah wa al-Jamâ’ah Menjawab, Jakarta: LDNU, 2005.
Said, H. A. Fuad, Keramat Wali-wali: Keistimewaan Anugerah Allah kepada hamba-Nya yang dikehendaki, Jakarta: Alhusna Zikra, 2000.
Samsul Munir Amin, Karomah Para Kiai, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2008.
Wahid, Abdurrahman, Menggerakkan Tradisi: Esai Esai Pesantren, Yogyakarta: LKiS, 2001.
Weber, Max, Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, Trans. Talcott Parsons. New York: Charles Scribner’s Sons, 1958/1976.
Wildan, Dadan, Sunan Gunung Jati Antara Fiksi dan Fakta: Pembumian Islam dengan Pendekatan Struktural dan Kultural, Bandung: Humaniora Utama Press, 2002.
Zuhri, Ahmad Muhibbin, Pemikian KH M. Asy’ari tentang Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah, Surabaya: Khalista, 2010