@article{Hefni_2020, title={Moderasi Beragama dalam Ruang Digital: Studi Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri}, volume={13}, url={https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/182}, DOI={10.37302/jbi.v13i1.182}, abstractNote={<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Artikel ini ditulis sebagai catatan awal tentang pengarusutamaan moderasi beragama dalam ranah digital untuk menyuarakan narasi keagamaan yang moderat dan toleran. Dunia digital menyediakan prasmanan narasi keagamaan yang bebas akses dan kerapkali dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menyuburkan konflik dan menghidupkan politik identitas yang ditandai dengan pudarnya afiliasi terhadap lembaga kegamaan, bergesernya otoritas keagamaan, menguatnya individualisme, dan perubahan dari pluralisme menjadi tribalisme. Pengarusutamaan moderasi beragama di ruang digital menemukan momentumnya. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam sebagai laboratorium perdamaian kemudian menguatkan konten-konten moderasi beragama melalui ruang digital sebagai penyeimbang dari arus informasi yang deras di ruang media sosial. Penyeimbang yang dimaksud adalah kontra narasi untuk melahirkan framing beragama yang substantif dan esensial yaitu moderat dan toleran.</p> <p> </p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>This article aims to become a preliminary record about mainstreaming religious moderation in the digital space to spread moderation and tolerant values in religious understanding. The digital world provides a buffet of religious narratives that are free of access and often used by certain groups to foster conflict and revive identity politics marked by fading affiliation with religious institutions, shifting religious authority, strengthening individualism, and changing from pluralism to tribalism. The mainstreaming of religious moderation in the digital space is a must to deal with. Islamic higher education institutions should strengthen religious moderation content through digital space as a counter-narrative. It means giving a religious framing which is substantive and essential that is being moderate and tolerant.</p>}, number={1}, journal={Jurnal Bimas Islam}, author={Hefni, Wildani}, year={2020}, month={Jul.}, pages={1–22} }