Moderasi Layanan Nikah di KUA Kecamatan Kumun Debai
Main Article Content
Abstract
Permasalahan yang disorot adalah peran Penghulu mewujudkan moderasi untuk kebersamaan umat guna meningkatkan layanan nikah di KUA Kec. Kumun Debai. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Penghulu mewujudkan moderasi untuk kebersamaan umat guna meningkatkan layanan nikah di KUA Kec. Kumun Debai. Sedangkan kegunaam penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada peagawai KUA Kecamatan tentang cara mewujudkan moderasi untuk kebersamaan umat guna untuk meningkatkan layanan nikah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini bersifat deskriptif eksplorartif (menggali). Fokus penelitian ini adalah berusaha untuk mendeskripsikan, membahas dan menggali gagasan pokok, yaitu moderasi layanan nikah. Sehingga diharapkan terwujudnya layanan nikah yang berorientasi pada moderasi untuk kebersamaan umat yang didukung oleh regulasi yang kuat, fasilitas yang memadai, pemahaman masyarakat yang tinggi, kerjasama lintas sekotral yang baik, kemampuan Penghulu yang mumpuni dan adanya pemberdayaan Penghulu yang kontinyu.
Kata Kunci: Peran Penghulu, Moderasi, Layanan Nikah
Abstract
The highligted problem is how role of mariagge registrar attedants embodies moderation for ummah togetherness to improve marital services at Religius Affairs Office of Kumun Debai subdistrict. The purpose of the research is to find out the role of the mariagge registrar attendant i n creating moderation for ummah togetherness in order to improve marital services. This is a field research that is conducted by using qualitative explorative approach. The focus of the research is to describle, discuss and explore the main idea, namely the mederation of marital services. This is a field research that is conducted by using qualitative explorative apporach. The focus of research is to describe. Discuss and explore the main idea, namely the moderation of marital services. So that the realization of a marriage service orinted to moderation for ummah togetherness must be suported by a strong regulation, adequate facilities, high community understanding, good cross-sectoral cooperation, qualified marriage registrar attendant and the continuous empowerment and upgrading of the marriage registrar attendant.
Keywords: The Role of the Marriage Registrar, Moderation, Marriage Services
Downloads
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Abdullah, Abdurahman M., The Islah Movement: Islamic Moderation in War-torn Somalia. Mogadishu: t.pn, 2008.
Al-Asfahani, Raghib, Mufradat Alfazh al-Qur’an. Damaskus: Dar al-Qalam, t.th.
Al-Fayumi, Ahmad bin Muhammad al-Muqri, Al-Mishbah al-Munir fi Gharîb asy-Syarh al-Kabir. Beirut: Al-Maktabah al-Ilmiah, t.th.
Al-Qahthany, Said bin ‘Ali Wahf, Syarh al-Aqidah al-Wasithiyah Lisyaikhil Islam Ibni Taimiyah, Muraja’ah: Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin. Riyadh: Riasah Idarat al-Buhuts wal ‘Ilmiyah wa al-Da’wah wa al-Irsyad, 1411 H.
Ar-Razi, Muhammad Abd al-Qadir, Mukhtar ash-Shihhah. Beirut: Makatabah Lubanan Naasyirun, 1995.
Ash-Shalabi, Ali Muhammad Muhammad, Al-Washatiyyah fi al-Qur’an. Kairo: Maktabat at-Tabi’in, 2001.
As-Sa’ud, Salah Abu, Al-Mu’tazilah: Nasyatuhu, Firoquhum, Arauhum al-Fikriyah. Al-Jazirah: Maktabah al-Nafidzah, 2004.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: CV Toha Putra, 1989.
Faris, Abu al-Husain Ahmad Ibn, Mu’jam Maqayis al-Lughah. t.kt: Dar al-Fikr, 1979.
Hanafi, Muchlis M., “Konsep al-Wasathiah dalam Islamâ€, Harmoni: Jurnal Multikultural dan Multireligius 8, no. 32 (2009).
Harisah, Afifuddin, Islam: Ekslusivisme atau Inklusivisme? Menemukan Teologi Islam Moderat dalam Konstruksi Islam Moderat, Yogyakarta: ICCAT Press, 2012.
Manzhur, Ibnu, Lisan al-‘Arab. Beirut: Dar Shadir, t.th.
Shihab, Alwi, Islam Inklusif. Bandung: Mizan.
Internet
Ikhlas Beramal News, “Rakernas Kemenag 2019 Usung Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umatâ€, 2019, diakses tanggal 3 Maret 2019, https://www.ikhlasberamalnews.com/kemenag/rakernas-kemenag-2019-usung-moderasi-beragama-untuk-kebersamaan-umat/.
Wawancara
Elia (PAI Non PNS KUA Kec. Kumun Debai), Wawancara oleh Natardi, Kumun, tanggal 12 Februari 2019.
Hartono, Rodi (Penghulu KUA Kec. Kumun Debai), Wawancara oleh Natardi, Kumun, tanggal 22 Februari 2019.
Hendrizal (Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Sungai Penuh), Wawancara oleh Natardi, Sungai Penuh, tanggal 8 Februari 2019.
Husniati (PAI Non PNS KUA Kec. Kumun Debai), Wawancara oleh Natardi, Kumun, tanggal 12 Februari 2019.
Muharum (Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kota Sungai Penuh), Wawancara oleh Natardi, Sungai Penuh, tanggal 10 Februari 2019.
Pahrizal (Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sungai Penuh), Wawancara oleh Natardi, Sungai Penuh, tanggal 10 Februari 2019.
Suswati, Lenni, (Penyuluh Agama Fungsional KUA Kec. Kumun Debai), Wawancara oleh Natardi, Kumun, tanggal 18 Februari 2019.