Corak Moderasi Beragama Keluarga Mualaf Tionghoa (Studi Kasus Jamaah Masjid Lautze Jakarta Pusat)

Main Article Content

Uup Gufron

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui corak pemahaman moderasi beragama keluarga mualaf Tionghoa yang berada dalam binaan Masjid Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat. Mayoritas mualaf binaan Masjid Lautze adalah dari kalangan etnis Tionghoa. Hal ini menjawab pertanyaan bagaimanakah corak yang menjadi kekhasan dalam moderasi beragama yang dijalani para mualaf etnis Tionghoa. Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara langsung dengan responden yang relevan dan olah data. Berdasarkan data temuan, latar belakang para mualaf Tionghoa menjadi muslim dilatarbelakangi oleh tiga faktor, yakni (1) faktor spiritualitas; (2) faktor rasionalitas; dari (3) faktor identitas. Faktor spiritualitas lebih dominan dibanding faktor lain, sehingga pemahaman moderasinya lebih mengedepankan perasaan kasih sayang, kelembutan hati, cinta-kasih, dan saling menghormati. Corak moderasi yang dimiliki para mualaf binaan Masjid Lautze dipengaruhi oleh sosok tokoh muslim etnis Tionghoa bernama Haji Karim Oei, yang merupakan tokoh Muhammadiyah yang memiliki pemahaman yang modernis (tajdÈ‹di), pembauran (istȋ’ab), dan moderat (tawÄsuth), bersikap toleran (tasamuh); dan tidak ekstrim (tatharruf).


Kata Kunci: moderasi; mualaf; Tionghoa; keluarga; Lautze


Abstract


This article aims to find out the religious moderation characteristics in Chinese Muslim Families who are under the auspices of the Masjid Lautze Pasar Baru, Central Jakarta. The majority of Mualaf guided by the Lautze Mosque are from the ethnic Chinese. This article answers the question of how the characteristic which become the uniqueness in religious moderation experienced by Chinese Mualaf. This study included descriptive qualitative by conducting direct interviews with relevant respondents and data processing. Based on data, the background of Chinese Mualaf to become Muslim is motivated by three factors, namely (1) the spirituality factor; (2) the rationality factor; from (3) identity factor. The spirituality factor is more dominant than other factors, so that the moderation understanding puts forward affection feeling, gentleness, love and mutual respect. The characteristic moderation of the Mualaf guided by the Lautze Mosque is influenced by the ethnic Chinese Muslim figure named Haji Karim Oei, who is a Muhammadiyah figure and a modernist (tajdÈ‹di), assimilation (istȋ’ab) and moderate (tawÄsuth), tolerant (tasamuh); and not extremist (tatharruf).


Keywords: moderation; mualaf; China; family; Lautze

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Gufron, Uup. “Corak Moderasi Beragama Keluarga Mualaf Tionghoa (Studi Kasus Jamaah Masjid Lautze Jakarta Pusat)”. Jurnal Bimas Islam 12, no. 2 (December 27, 2019): 205–232. Accessed December 22, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/115.
Section
Articles

References

Al-Asfahaniy, Al-Alamah al-Raghib, Mufradat al-Fadz al-Qur’an. Beirut: Darel Qalam, 2009.
an Introduction to Theory and Method. Boston: Allyn and Bacon Inc. 1982.
Bogdan, Robert C. dan Sari Knopp Biklen, Qualitative Reseach for Education
Coppel, Charles A, Tionghoa Indonesia dalam Krisis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.
Darajat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang, 1991.
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES, 1994.
Guillot, Claude, The Sultanate of Banten. Jakarta: Gramedia Book Publishing Division, 2008.
Jahja, Junus, Islam di Mata WNI. Jakarta: Yayasan Haji Karim Oei, 2003.
Jahja, Junus, Pembauran dalam Islam: Aneka Pemikiran. Jakarta: Yayasan Haji Karim Oei, 1999.
Kosoh S, Sejarah Daerah Jawa Barat. Jakarta: Depdikbud, 1979
Liem, Yusiu, Prasangka Terhadap Etnis Cina. Jakarta; Djambatan, 2000.
Misrawi, Zuhairi, Al-Qur’an Kitab Toleransi. Jakarta: Fitrah, 2007.
Misrawi, Zuhairi, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi, Keutamaan, dan Kebangsaan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010.
Patji, Abdul Rahman, Stereotip, Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial. Jakarta: PT. Pustaka Grafika Kita, 1998.
Ramayulis, Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia, 2007.
Suryadinata, Leo, Tokoh Tionghoa dan Identitas Indonesia Dari Tjoe Bou San Sampai Yap Thiam Hien. Jakarta: Komunitas Bambu, 2010.
Taylor, Jean Gelman, Kehidupan Sosial di Batavia. Jakarta: Masup Jakarta, 2009.
Wibowo, Harga yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia Utama, 2010.
Yuanzhi, Kong, Muslim Tionghoa Cheng Ho: Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara. Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2000.
Internet
Agung Sasongko, “Setiap Tahun Jumlah Muslim Tionghoa Bertambah,” 2018, diakses 16 Nopember 2018, https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/16/11/18/ogu04l313-setiap-tahun-jumlah-muslim-tionghoa-bertambah

Wawancara
Ahui (mualaf), wawancara oleh Uup Gufron, Masjid Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat, tanggal 10 Desember 2018.
Antonius Dian Prastyo Widiutomo (mualaf), wawancara oleh Uup Gufron, Masjid Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat, tanggal 10 November 2018.
Bernard Yuliardi (mualaf), wawancara oleh Uup Gufron, Masjid Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat, tanggal 23 Juli 2018.
H. Yusman Iriansyah (Kepala Humas), wawancara oleh Uup Gufron, Masjid Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat, tanggal 10 Desember 2018
Hans Phattua L, (mualaf), wawancara oleh Uup Gufron, Masjid Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat, tanggal 10 November 2018.
Kuang Himawan, (mualaf), wawancara oleh Uup Gufron, Masjid Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat, tanggal 12 September 2018.
Muhammad Chandra Cipto (mualaf), wawancara oleh Uup Gufron, Masjid Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat, tanggal 3 November 2018.