Analisis Psikologi Terhadap Materi Penataran Pranikah
Main Article Content
Abstract
Abstraksi
Penulisan karya tulis ilmiah ini berangkat dari asumsi bahwa kursus calon pengantin yang dilaksanakan Kantor Urusan Agama bekerja sama dengan BP4 bertujuan untuk menekan angka perceraian melalui pembekalan para calon pengantin berbagai pengetahuan yang memadai sehingga mereka dapat mewujudkan rumah tangga yang sakinah, dihiasi mawaddah dan rahmah, serta terhindar dari perselisihan dan perceraian. Namun, data Kementerian Agama, Pengadilan Agama, dan juga penelitian lain menunjukkan semakin tingginya angka perceraian di Indonesia. Dengan demikian, penataran pranikah belum dapat menekan angka perceraian. Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan budaya, peradaban, dan kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi, berpengaruh besar terhadap perubahan kondisi psikologis masyarakat dan pola relasi yang terjadi di dalam keluarga, baik antara suami dan istri maupun antara orangtua dan anak-anak. Ditemukan pula bahwa dari tinjauan psikologi, materi-materi penataran pranikah belum relevan dengan kebutuhan masyarakat dan perubahan kondisi psikologis masyarakat modern yang cenderung rentan terhadap gangguan dan tekanan kejiwaan.
Abstract
This writing scientific papers have departed from the assumption that the course of the bride and groom which held in the Office of Religious Affairs in collaboration with BP4 aims to reduce divorce rates through debriefing bride variety adequate knowledge so that they can realize the sakinah household, decorated with mawaddah and mercy, as well as avoid conflict and divorce. However, data from the Ministry of Religious Affairs, Religious Court, as well as other studies have shown increasingly high divorce rate in Indonesia. Thus, upgrading premarital has not be able to reduce the number of divorces. Research shows that the development of culture, civilization, and advances in technology, particularly information technology, big influence on changes in psychological of the society and relationship patterns that occur within the family, between husband and wife and between parents and children. It was also found that from a review of psychology, materials upgrading for premarital couple is not relevant to the needs of society and changes in the psychological condition of modern society tend to be vulnerable to disturbances and emotional stress.
Keywords: pre-marital courses, family resilience, Religious Affairs Office/ KUA
Downloads
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Bahri dan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2002.
Buseri, Kamrani, Pendidikan Keluarga Dalam Islam, Bina Usaha, Yogyakarta, 1990.
Conger, JJ., Adolescence and Youth, Harper and Row, London, 1973.
Covey, Stephen The 7 Habits of Highly Effective Families, Harper & Collins, 1999
Daradjat, Prof. Dr. Zakiah, Ketenangan dan Kebahagiaan dalam Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, cetakan ke-6, 1974.
DePotter, Bobbi, Mark Reardon, & Sarah Singer-Norie, Quantum Teaching, Kaifa, Bandung, 2008.
Dewi, Elisabeth Diana, “Profil Keluarga di Barat†dalam Jurnal Al-Insan, No. 3, Vol. 2, Lembaga Kajian dan Pengembangan al-Insan, Jakarta, 2006.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
Guthrie, Elisabeth, M. D. dan Kathy Mathews, Anak Sempurna atau Anak Bahagia: Dilema Orangtua Modern, Mizan, Bandung , 2003.
Hafiduddin, Didin, Keunggulan Keluarga Islami, Jurnal al-Insan, No. 3, Vol. 2, Lembaga Kajian dan Pengembangan al-Insan, Jakarta, 2006.
Hawari, Dadang, Persiapan Menuju Perkawinan Yang Lestari, Pustaka Antara, Cetakan ke-1, Jakarta, 1996.
Hochschild, Arlie, Parenting Revolution: Kiat Utama Mendidik Anak, Penerbit Serambi, Jakarta, 2004.
Joyce and Well, Models of Teaching, Columbia University Press, 1986.
Kuper, Adam & Jessica, Ensiklopedia Ilmu-ilmu Sosial, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.
Madjid, Nurcholish, Masyarakat Religius: Membumikan Nilai-Nilai Islam dalam Kehidupan Masyarakat, Paramadina, Jakarta, cetakan ke-2, 2003.
Masor, H.A., ZT., “Pendekatan-Pendekatan dalam Pendidikan Islamâ€, dalam Metodologi Pengajaran Agama Islam, ed. Dr. Ahmad Tafsir, Fakultas Tarbiyah IAIN SGD Bandung, Bandung, 2000.
Munir, H.M., Pedoman Nasehat Perkawinan, BP4 Pusat, Jakarta, 1985.
Pearsall, Paul, Power of The Family, Penguin Books, 1997.
Rahmat, Jalaluddin, Perspektif al-Quran tentang Manusia dan Agama. Mizan, Bandung, 1998.
Sardar, Ziadudin, Reading The Qur’an: The Contemporary Relevance of The Sacred Text of Islam, Oxford University Press, New York, 2011.
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, Mizan, Bandung, Cetakan ke-2, 1996.
Sunarjo, Jacqueline Mariae, Keluarga—Suatu Sejarah Kehidupan, Yogyakarta, Majalah Basis, Nomor 05–06 tahun ke-52, Mei Juni 2003.
Suwarna, Pengajaran Mikro, Tiara Wacana, Yogyakarta, 2006.
Tim Penyusun, Modul Fasilitator Kursus Calon Pengantin, Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, Jakarta, 2002.
Tim Penyusun, Modul Pembinaan Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, Jakarta, 2002.
Tim Penyusun, Pedoman Konselor Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, Jakarta, 2002.
Tim Penyusun, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga Sejahtera Melalui Penasehatan Perkawinan BP4, BP4 Propinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Kanwil BKKBN Propinsi Jawa Barat, Bandung, 1994.
Tim Penyusun, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah, Departemen Agama Kantor Wilayah Jawa Barat, Bidang Urusan Agama Islam, Bandung, 2001.
Usman, Suparman, Perkawinan Antar Agama dan Problematika Hukum Perkawinan di Indonesia, Sudara, Serang, 1995.
Yusnadi, Andragogi, Pendidikan Orang Dewasa, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan, 2003.
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/20/079579130/Aher-Canangkan-20-Menit-Orang-Tua-Bersama-Anak
http://www.huffingtonpost.com/2014/05/20/children-divorce-suicide_n_5353796.html?&ncid=tweetlnkushpmg00000067.
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/21/060579192/Anak-dan-Remaja-Kini-Rentan-Kena-Masalah-Jiwa?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
http://www.tempo.co/read/news/2014/03/28/060565994/Gangguan-Jiwa-Remaja-di-Bandung-Meningkat
http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/01/inilah-penyebab-perceraian-tertinggi-di-indonesia-392465.html
http://internasional.kompas.com/read/2014/05/19/2001334
http://www.badilag.net/index.php/pengaduan/315-berita-kegiatan/5167-melonjaknya-angka-perceraian-jadi-sorotan-lagi--195
http://news.detik.com/read/2011/08/04/124446/1696402/10/tingkat-perceraian-di-indonesia-meningkat
http://www.arrahmah.com/news/2013/09/26/perceraian-kian-meroket.