Makna Simbolik Zakat dalam Perspektif Nurcholish Madjid

Main Article Content

wiwin wiwin

Abstract

Abstraksi


Zakat adalah salah satu ajaran Islam yang berkenaan dengan harta. Ia tidak hanya menyangkut urusan dengan Tuhan, tapi juga menyangkut urusan dengan sesama manusia. Zakat --sebagaimana juga ajaran-ajaran agama lainnya-- dalam pandangan Nurcholish Madjid merupakan simbol keagamaan dan karenanya memiliki makna simbolik. Meneliti makna simbolik zakat dalam perspektif Nurcholish Madjid ini cukup menarik dan penting, Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis fokus pada kajian tentang makna simbolik zakat dalam perspektif Nurcholish Madjid. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana, sebab hampir semua sumber data merupakan teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zakat dalam pandangan Nurcholish Madjid merupakan wujud keshalehan sosial sebagai konsekuensi logis dari adanya keshalehan pribadi.


 


Abstract


Zakat is one of Islamic doctrines that concerning the property. It is not only concerned with the affairs of the Lord, but also concerning dealings with human being fellows. Zakat --as well, just as the others religious teaching— in Nurcholish Madjid’s perspective is a religious symbol and therefore has a symbolic meaning. Examining the symbolic meaning of zakat in Nurcholish Madjid’s perspective is quite interesting and important, Therefore, in this study the writer focused on the study of the symbolic meaning of zakat in Nurcholish Madjid’s perspective. The method that the writer used in this research is discourse analysis method, because almost all the data source is a textual form. The results showed that zakat in Nurcholish Madjid’s perspective is a form of social piety as a logical consequence of their personal piety.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
wiwin, wiwin. “Makna Simbolik Zakat Dalam Perspektif Nurcholish Madjid”. Jurnal Bimas Islam 9, no. 3 (September 30, 2016): 499–520. Accessed November 23, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/155.
Section
Articles

References

Abd al-Baqī, Ibarahim Mahmud, Daur al-Waqf fi Tanmiyat al-Mujtama’ al-Madany (Namudzatun al-Amanah al-‘Ammah li al-Auqof Bidaulat al-Kuwait), al-Kuwait: al-Amanah al ‘Ammah li al-Auqof, 2006.
Bakti, Andi Faisal, “Nurcholish Madjid and Paramadina Foundation”, dalam IIAS Newsletter 34 (July 2004), http://www.iias.asia/iiasn/july04/pf.pdf, diakses pada tanggal 17 September 2016.
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta : LkiS, 2005.
Handrianto, Budi, 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia, Jakarta : Hujjah Press, 2007.
Madjid, Nurcholish, Dialog Ramadhan, Jakarta : Dian Rakyat, 2010.
Majid, Nurcholish, 32 Khutbah Jumat Cak Nur, Jakarta : Noura Books, 2015.
Majid, Nurcholish, Fatsoen Nurcholis Madjid, Jakarta : Penerbit Republika, 2002.
Madjid dkk., Nurcholish, Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah, Jakarta : Paramadina, 1995.
Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban : Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan kemodernan, Jakarta : Paramadina, 1992.
Madjid, Nurcholish, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, Bandung : Mizan, 1994.
Madjid, Nurcholish, Pintu-pintu Menuju Tuhan, Jakarta : Paramadina, 1995.
Madjid, Nurcholish, Perjalanan Religius ‘Umrah & Haji, Jakarta : Paramadina, 2000.
Madjid, Nurcholish, Atas Nama Pengalaman Beragama dan Berbangsa di Masa Transisi, Jakarta : Paramadina, 2002.
Malik, Deddy Djamaludin, Studi Pemikiran Cendekiawan Muslim Indonesia Periode 1980-1990 (Tesis), Bandung : Universitas Padjadjaran, 1992.
Monib, Muhammad dan Islah Barnawi, Islam & Hak Asasi Manusia dalam Pandangan Nurcholish Madjid, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2011.
Nadjib, Emha Ainun, “Capres Kita Si ‘Kung” dalam GATRA, Nomor 26, Beredar Senin 12 April 2003, Jakarta : PT Era Media Informasi, 2003.
Sobur, Alex, Analisis Teks Media, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004.
Wahid, Abdurrahman, Tuhan Tidak perlu Dibela, Yogyakarta : LkiS, 2000