Etika Perkotaan

Main Article Content

Ali Romdhoni

Abstract

The imagination city of Indonesian society is believed to give a better life. The word 'city' has also become a symbol of the ideal conditions in people’s lives. The person who has succeeded in becoming a city is called a successful person, his social status is also considered higher. Finally, there are many people who want to move to the city. On the other hand, the city has also eliminated the noble values, knowledge and culture of the Indonesian nation. Tolerance, courtesy, care and wisdom in the village have been lost in the city. Urban environment has killed the personality of Indonesian society. This paper wants to offer the values that must be considered in building the city, so that the city still provide a sense of comfort and security for the inhabitants. Both children, adults, and parents.


Kota dalam imajinasi masyarakat Indonesia diyakini bisa memberi kehidupan yang lebih baik. Kata 'kota' juga telah menjadi simbol atas kondisi yang ideal dalam kehidupan masyarakat. Orang yang telah berhasil menjadi warga kota disebut sebagai orang yang sukses, status sosial-nya juga dianggap lebih tinggi. Akhirnya, ada banyak orang yang ingin berpindah ke kota. Di sisi lain, kota juga telah menghilangkan nilai-nilai luhur, pengetahuan dan budaya bangsa Indonesia. Toleransi, sopan santun, kepedulian dan kebijaksanaan yang ada di desa telah hilang di kota. Lingkungan perkotaan telah membunuh kepribadian masyarakat Indonesia. Penelitian ini ingin menawarkan nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam membangun kota, agar kota tetap memberi rasa nyaman dan aman bagi penghuninya. Baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Romdhoni, Ali. “Etika Perkotaan”. Jurnal Bimas Islam 10, no. 2 (June 30, 2017): 299–320. Accessed April 19, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/25.
Section
Articles

References

Romdhoni, Ali (editor), Nalar Islam Nusantara: Studi Islam ala Muhammadiyah, Al-Irsyad, Persis dan NU, Cirebon: The Fahmina Institute, 2008.
Ali, Romdhoni, “Kurma di Ladang Salju: Melihat Geliat Islam di China” dalam http://www.nu.or.id/post/read/78519/kurma-di-ladang-salju-melihat-geliat-islam-di-china.
“Belajarlah Menata Kota Cerdas ke Tiongkok” dalam http://lipsus.kompas.com/kotacerdas/read/2015/06/10/183000221/Belajarlah.Menata.Kota.Cerdas.ke.Tiongkok.
Scott, John (editor), Sosiologi: The Key Concepts, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.
Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu:Epistemologi, Metodologi, dan Etika, Yogyakarta: Tiara Wacana, edisi kedua, 2007.
Quraish M. Shihab, Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Penerbit Mizan, 1997.
Abu, Muhammad Zahrah, Ushul al-Fiqh, t.kp: Dar al-Fikr al-‘Arabi, t.th.
“Runtuhnya Kota Harappa, Peradaban Indus Kuno” dalam http://www.isains.com/2014/01/runtuhnya-kota-harappa-peradaban-indus.html.
Soerjono Soekanto, Sosiologi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007.