Islam dan Kesusastraan Jawa Telaah Kepustakaan Jawa Pada Masa Mataram

Main Article Content

Sururin
Moh. Muslim

Abstract

This article is presented to study Javanese literary opuses. Javanese literature reached its peak during the Mataram Kingdom, significantly around 1688 to 1744. There are various literary opuses that emerged at the time, including those containing Islamic teachings, one of them tells that the teaching about mysticism was more dominant than any other fields. Stories about of manunggaling kawulo gusti (Javanese culture has its own characteristics). Islamic titles, for example, are carried by rulers, Islamic symbols are attached to their companions, and Islamic attributes are embroidered in their emperor’s clothes. However, such symbols do not seem to change their life and views point. Consequently, it is not so surprising if the term of Javanese Islam or Islam Kejawen appears.


Artikel ini disajikan untuk mempelajari karya sastra Jawa. Sastra Jawa mencapai puncaknya selama Kerajaan Mataram, secara signifikan sekitar tahun 1688 hingga 1744. Ada berbagai karya sastra yang muncul pada saat itu, termasuk yang mengandung ajaran Islam, salah satunya mengatakan bahwa ajaran tentang mistisisme lebih dominan daripada bidang lainnya. Cerita tentang manunggaling kawulo gusti (budaya Jawa memiliki karakteristik tersendiri). Judul-judul Islam, misalnya, dibawa oleh para penguasa, simbol-simbol Islam melekat pada teman-teman mereka, dan atribut-atribut Islam disulam dalam pakaian kaisar mereka. Namun, simbol semacam itu tampaknya tidak mengubah cara hidup dan sudut pandang mereka. Konsekuensinya, tidak mengherankan jika istilah Jawa Islam atau Islam Kejawen muncul.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Sururin, and Moh. Muslim. “Islam Dan Kesusastraan Jawa : Telaah Kepustakaan Jawa Pada Masa Mataram”. Jurnal Bimas Islam 11, no. 1 (March 30, 2018): 135–164. Accessed December 3, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/49.
Section
Articles

References

Ardani, ‘Pandangan tentang Ibadah dalam Serat Wedatama Mangkunegara IV’, dalam Ulumul Qur’an, No. 4, Vol. IV, 1993.
---------, Al-Qur’an dan Sufisme MangkunegaraIV; Studi tentang Serat-serat Piwulang, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, cet I, 1995.
Azra, Azyumardi, Islam Reformis, Dinamika Inteelektual dan Gerakan, Jakarta: Raja Grafido Persada, cet. I, 1999.
---------, ‘Kebangkitan Islam akan Muncul dii Melayu’, dalam Ulumul Qur’an, No. 1, Vol. VII, 1996.
---------, Renaisans Islam Asia Tenggara; Sejarah Wacana dan Kekuasaan, Bandung: Remaja Rosda Karya, cet. I, 1999.
--------, “Mistifikasi Politik Indonesia dii Awal Millenium Baru: Gus Dur dan KH Ahmad Mutamakin”, dalam Suplemen Kompas Menuju Millenium III, Sabtu, 1 Januari 2000.
Bruisnessen, Martin Van, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat, Bandung: Mizan, cet. III, 1999.
G.W.J. Drewes, Directions for Travellers on The Mystic Path, Leiden: The Hague-Martinus Nijhoff, 1977.
H.J. De Graaf dan G.TH. Pigeaud, Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa; Peralihan dari Majapahit ke Mataram, Jakarta: Grafiti Press, cet. II, 1985.
HJ. De Graaf, Awal Kebangkitan Mataram; Masa Pemerintahan Panembahan Senapati, Jakarta: Grrafiti Press, cet. III, 1987.
-------, Disintegrasi Mataram di Bawah Mangkurat I, Jakarta: Grafiti Press, cet. I, 1987.
-------, Puncak Kekuasaan Mataram Politik Ekspansi Sultan Agung, Jakarta: Grafiti Press, cet. II, 1990.
Kartodirdjo, Sartono, Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900; dariEmporium sampai Imperium, Jakarta: Gramedia, cet. V, 1999.
Kuntowijoyo, Paradigma Islam; Interpretasi untuk Aksi, Bandung: Mizan cet. VI, 1994.
Kuntowijoyo, ‘Serat Cebolek dan Mitos Pembangkangan Islam’ , dalam jurnal Ulumul Qur’an, Vol. II. No. 5, 1990.
Pakubuwono V, Falsafah Centini, Semarang: Dhahara Prise, cet. I, 1995.
Moertono, Sormarsaid, Negara dan Kekuasaan di Jawa Abad ke XVI-XIX, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia 2017.
Prabowo, Dhanu Priyo, Pengaruh Islam dalam Karya-karya Ranggawasita, Yogyakarta: Penerbit Narasi, cet. 1, 2003.
R.S. Subalinata dkk, Sejarah Perkembangan Cerita Murwakala dan Ruwatan dari Sumber-sumber Sastra Jawa, Jakarta : Depdikbud, 1985.
S. Soebardi, The Book of Cebolek, Leiden: The Hague-Martinus Nijhoof, 1975.
Steenbrink, Karel S., Beberapa Aspek tentang Islam di Indonesia Abad ke 19, Jakarta: Bulan Bintang, 1984.
Surakarta, Pujangga, Serat Dewa Ruci; Kidung dalam Bentuk Kakawin, Semarang: Dhahara Prize, cet. II, 1991.
Simuh, Mistis Islam Kejawen; Raden Ngabehi Rangga Warsito, Jakarta: UI Press, cet. I, 1988.

Wadi, Ki Kalam, Serat Darmogandul, Semarang: Dhahara Priize, cet. III, 1991.
Woodward, Mark R., Islam in Java; Normative Piety and Mysticism in the Sultanate of Yogyakarta, Tucsan: The University of Arizona Press, 1989.
TH G TH. Pigeaud, Literature of Java, Vol. I,II, dan III, Leiden: The Haque Martinus Nijhorff, 1967.
Wiryapanitra, Babad Tanah Jawi; Kisah Kraton Blambangan – Pajang, Semarang: Dahara Prize, cet. II, 1991.
Yayat Burhanuddin, “Wacana Baru Islam Jawa”, Book Review: The Seen and Unseen Worlds in Java, Literature and Islam in The Court of Pakubuwono II (1726-1749), karya M.C. Ricklefs, Studia Islamika, Vol. V, No. 2, 1998.
https://www.sastra.org/