Mengenal Masjid Nahdliyin dalam Peranan Masjid Jami Kajen
Main Article Content
Abstract
Knowing the Nadhliyin Masjid can be known from the role of Jami Kajen Masjid. Jami Kajen Masjid one of the genealogy Islamic spread and growth of Nahdliyin Boarding School Kajen Pati in maintaining religion cultural identity. This article uses qualitative research methods by describing the religious amaliah in Jami Kajen Masjid then analyzed and interpreted. In this study found the role of Jami Kajen Masjid as the Nahdliyin Masjid: first, as a place of worship shalawat, zikir together and shake hands finished prayer; second, prayer together like istigasah, tahlilan, yasinan, khataman Al-Quran and shalawat barzanji; third, the study of the religious sciences; the fourth, preserving the Arabic-speaking Friday sermons, tarawih prayers for two groups and reading Al Qur’an; the fifth, social activities providing compensation to the poor, dhuafa and orphans; the sixth, the harmony place and ukhuwah islamiyah; the seventh, the Center for Cultural Conservation traditions of megengan and suronan; eighth, the salvation tradition or celebrating the days of Islam and suronan Kiai Ahmad Mutamakin.
Mengenal Masjid Nadhliyin dapat diketahui dari peranan Masjid Jami Kajen sebagai salah satu genealogi penyebaran Islam dan pertumbuhan pesantren bernuansa Nahdliyin di Kajen Pati dalam memelihara identitas kultural keagamaan. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan amaliah keagamaan di Masjid Jami Kajen kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam kajian ini ditemukan peran Masjid Kajen sebagai Masjid Nahdliyin yaitu: pertama, sebagai tempat ibadah shalawatan, zikir bersama dan berjabatan tangan selesai shalat; kedua, doa bersama seperti istighasah, tahlilan, yasinan, khataman Al-Quran dan shalawat barzanji; ketiga, pengkajian dan pengajian ilmu-ilmu keagamaan; keempat, melestarikan tradisi khutbah Jumat berbahasa Arab, shalat tarawih untuk dua kelompok dan ngaji kilatan; kelima, kegiatan sosial kemasyarakatan memberikan santunan kepada fakir miskin, kaum dhuafa dan yatim piatu; keenam, wadah perajut kerukunan dan ukhuwah islamiyah; ketujuh, Pusat Pelestarian Kebudayaan dengan tradisi megengan dan suronan; kedelapan, tradisi selamatan atau kenduri memperingati hari-hari besar Islam maupun suronan Kiai Ahmad Mutamakin
Downloads
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Anies, Madchan, Terjemah Al-Barzanji: Peringatan Maulid Nabi dan Grebeg Sekaten, Purworejo, T.th.
Aziz Munawir,ed., Islam Nusantara dalam Tindakan: Samudera Hikmah Kiai-Kiai Kajen, Kajen: Institut Pesantren Mathali’ul Falah, 2016.
Bizawie, Zainul Milal, Syaikh Mutamakkin Perlawanan Kultural Agama Rakyat, Tangerang: Compas Pustaka, 2014.
Fadeli, Soeleiman, Antologi NU Buku I (Sejarah, Istilah, Amaliah, Uswah), Surabaya: Khalista, 2016.
Fattah, Munawir Abdul, Tradisi orang-orang NU, Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara, 2006.
Japara, Sahal, Kuntul Nucuk Mbulan Pencarian Jati Diri Seorang Santri, Pati: Perpustakaan Mutamakkin Press, 2016.
Jamil, Muhsin, Nalar Islam Nusantara: Studi Islam ala Muhammadiyah, al-Irsyad, Persis dan NU. Jakarta: Dirjen Diktis Kementerian Agama, 2007.
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT. Rineka Cipta,2009.
Mas’udi, Masdar Farid, Pedoman Praktis Takmir Masjid, Jakarta: Lembaga Takmir Masjid Indonesia (LTMI) Nahdlatul Ulama, 2010.
Mufid, Ahmad Syafii, Tangklukan, Abangan, dan Tarekat Kebngkitan Agama di Jawa, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006.
Muslikh, dkk., Teks Kajen dan Serat Cebolek Sebagai Model Pembelajaran Resolusi Konflik Studi Metaetika, Yogyakarta: Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia, 2011.
Rijal, Zuli, Infografis Masjid Kajen, Pati: Perpustakaan Mutamakkin Press, 2017.
Robiyanti, Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin di Kabupaten Pati, Skripsi, Semarang: UNNES, 2006.
Rosyid, Abdul, Sufisme Kiai Cebolek Kajian Semiotik dalam Teks kajen Pakem, Pati: Perpustakaan Mutamakin Press, 2017.
Soebardi, Serat Cebolek Kuasa, Agama, Pembebasan Pengadilan K.H.A. Mutamakkin dan Fenomena Syeh Siti Jenar, Yogyakarta: Nuansa, 2004.
Suseno, Magniz, Etika Jawa dalam Tantangan,Sebuah Bunga Rampai Yogyakarta: Kanisius, 1983.
Solahudin, Napak Tilas Masyayikh: Biografi 15 Pendiri Pesantren Tua di Jawa-Madura Buku Kedua, Kediri: NOUS Pustaka Utama, 2015.
Rohendi, Tjetjep, Metodologi Penelitian Seni, Semarang: Cipta Prima Nusantara, 2011.
Wawancara:
KH. Muaz Tohir Tamir Masjid.
Zuyyinah Ali Muhtar Pimpinan Pondok Pesantren Masyithoh
KH. Zacky Fuad Abdillah Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar Kajen
KH Husein Jabbar Pimpinan Pondok Pesantren An Nuur Kajen
KH. Ubaidillah Pimpinan Pondok Pesantren Salafiah Kajen
Farid Abad Pimpinan Pondok Pesantren Ar Raudhah Kajen
KH. Ismail Fayumi Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum (PP. Tengahan)
Kiai Nur Akhlis Pimpinan Pondok Pesantren Kauman
Muhammad Alex Pengasuh Pondok Pesantren Matholiul Falah
Syafiq Pengasuh Pondok Pesantren Raudltul Ath-Thahiriyyah
Ahmad Alwajih Pengasuh Pondok Pesantren Kulon Banon
Ganu Yahya Ketua Museum Heritage Kajen
Makyatul Mukaromah Seketaris Museum Heritage Kajen