Konstruksi Teori Multi Peran Perempuan dalam Islam untuk mewujudkan Ketahanan Keluarga Construction of the Theory of the Multi-Role of Women in Islam to realize Family Resilience

Main Article Content

Agus Suryo Suripto
khuriyah khuriyah

Abstract

Abstract


The purpose of this study is to construct the theory of the multi-role of women in Islam. This problem is analyzed through a qualitative study with the locus of Semarang City. Semarang is seen as a representation of the complex social life of the community in Central Java that can describe the situation of the metropolis and the dynamics of a strong urban society with all variants of family problems in it. The data sources are taken from the categories of: a) women working in the industrial sector; b) women who are filing for divorce; c) career women but having harmonious families; d) women who work as housewives. The research data was collected using interview, observation, and documentation methods, then analyzed interactively, namely (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) conclusion drawing. The results showed that the final goal of the existence of multi-role women in Islam is the solid building of family resilience when husband and wife synergize to implement the joints of household resilience and strengthen the multi-role of women through theories of theological relations, effective communication, equality relations, honor relations, and the foundation of intercourse.


 


Keywords: Construction, Multi-Role Theory, Women in Islam, family resilience

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Suripto, Agus Suryo, and khuriyah khuriyah. “Konstruksi Teori Multi Peran Perempuan Dalam Islam Untuk Mewujudkan Ketahanan Keluarga: Construction of the Theory of the Multi-Role of Women in Islam to Realize Family Resilience”. Jurnal Bimas Islam 17, no. 1 (July 31, 2024): 1–22. Accessed November 21, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/701.
Section
Articles

References

Irwan Abdullah, Reproduksi, Ketimpangan, Gender Partisipasi Perempuan Dalam, Kegiatan Ekonomi, Prisma Majalah Kajian Ekonomi dan sosial LP3ES No. 6 Tahun 1999, 3

Vidya Fergilia Hendrayu, dkk, Resiliensi Keluarga Pada Keluarga Yang Memiliki Kelua Orang Tua Bekerja, SCHEMA, Jurnal of Psikological Research, vol 3, no 2, 2017

Marzuki, Peran Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cina Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, Jurnal An-Nisa: Studi Gender dan Islam, No.1, 2015

Septi Latiha Hanum, Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Membangun Kesejateraan Keluarga, Jurnal Academika, Vol.1 No.2 Juli, 2017

Pasal 1 Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan sebagai berikut perkawinan adalah ikatan. lahir batin antara seorang pria dengan seorang perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk. keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa

Attamimi S, Membangun Keserasian Peran Ganda Ibu Rumah Tangga Muslimah Dalam Era Masyarakat Ekonomi Modern, Jurnal Musawa, Vol.4, No.2, 2012, 199.

Survey dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2019 di beberapa industri garment di Kecamatan Tugu, Industri Kimia di Kecamatan Semarang Barat

Data penyebab perceraian di Pengadilan Agama Semarang dan hasil wawancara dengan beberapa responden tgl 23 Oktober 2019

https://www.pta-semarang. go.id.

Salmah Intan, Kedudukan Perempuan dalam Domestik dan Publik Perspektif Jender, Jurnal Politik Profetik Vol. 3 No.1, 2014.

https://jateng.bps.go.id/indicator/6/1841/1/penduduk-umur-15-tahun-ke-atas-yang-termasuk-angkatan-kerja-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-kelamin-di-jawa-tengah.html

Hildred Geertz melakukan penelitian di Mojokuto, nama yang diberikan untuk Pare, sebuah kota kecil di Jawa Timur, pada 1953-1954. Hildred Geertz, Keluarga Jawa, Jakarta: Grafiti Pers, 1983, 146-149

Umaimah Wahid. “Pertukaran Peran Domestik dan Publik Menurut Perspektif Wacana Sosial Halliday. Jurnal Komunikasi, Vol 11 no 1 tahun 2018.

Ija Suntana, Etika Pendidikan Anak. (Bandung: Pustaka Setia., 2014), h 73

Siti Zahrok, Ni Wayan Suarmini, Prosiding pada acara SEMATEKSOS 3 "Strategi Pembangunan Nasional Menghadapi Revolusi Industri 4.0" UPT PMK Sosial Humaniora, FBMT, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2005

Para Ulama yang mengusung konsep Ad Dharuriyatul khams misalnya, Wahbah Zuhaili, Dr Yusuf Badhawi bersepakat faham bahwa jika ada ketimpangan dari lima hal tadi, akan berimplikasi negatif terhadap eksistensi kehidupan manusia.

Engels, Frederich. 2010. The Origin Family Private Proverty and the State. Online Version Internet Arcive (Marxist.org). https://www.marxists.org/archive/marx/works/download/pdf/origin_family.pdf. diakses pada 17 Mei 2020

Arlie Hochschild dan Anne Machung, The Second Shift, New York: Viking Penguin, 2003, h 32.

Uma Sekaran, “The paths to mental health: An exploratory study of husbands and wives in dual-career families,” Journal of Occupational Psvcholoqy, v, 58.

Faye J. Crosby, Juggling: The Unexpected Advantages of Balancing Career and Home for Women and Their Families, New York: Free Press, 1991.

Jasrudin dan Hidayah Quraisyi “Kesetaraan Gender Masyarakat Etnis Jawa” Jurnal Equilibrium Pendidikan sosiologi, Vol III no 1 tahun 2015.