Moderasi Dakwah Prophetic dalam Perspektif al-Qur’ân

Main Article Content

Yusuf Baihaqi

Abstract

Moderation is an innate character that cannot be separated from Islamic teachings. Because of these moderation values, Islam is expected to be the best people among other people. Moderation of Islam covers all aspects of human life. In the world of da'wah, history records that the massive spread of Islam, both in the Arabian Peninsula and outside the Arabian Peninsula, was not due to coercion or warfare, but because of moderate da'wah, especially as exemplified by the Prophet Muhammad in his preaching and followed by his followers from the Moslem scholars of Ahl al-Sunnah Wa al-Jamâah. The formulation of moderate prophetic da'wah is realized, among others, by being a blessing to the community he advocates, promoting Akhlâq Karîmah and respecting diversity in preaching.


Moderasi merupakan karakterik bawaan yang tidak bisa dilepaskan dari ajaran Islam. Karena nilai-nilai moderasi inilah, Islam diharapkan menjadi umat terbaik diantara umat-umat yang lain. Moderasi Islam mencakup segenap aspek kehidupan manusia. Dalam dunia dakwah, sejarah mencatat bahwasannya masifnya penyebaran Islam, baik di jazirah Arab maupun di luar jazirah Arab, bukanlah disebabkan karena faktor pemaksaan atau peperangan, melainkan karena dakwah moderat, khususnya yang dicontohkan oleh nabi Muhammad saw dalam dakwah beliau, dan diikuti oleh para pengikutnya dari kalangan ulama Ahl al-Sunnah Wa al-Jamâ`ah. Formulasi dakwah prophetic yang moderat terwujud diantaranya dengan menjadi rahmat bagi komunitas yang didakwahinya, mengedepankan Akhlâq Karîmah dan menghargai keberagaman dalam berdakwah

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Baihaqi, Yusuf. “Moderasi Dakwah Prophetic Dalam Perspektif Al-Qur’ân”. Jurnal Bimas Islam 11, no. 1 (March 30, 2018): 189–2019. Accessed April 20, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/51.
Section
Articles

References

Ahmad, Musnad Ahmad, (Program Maktabah al-Syâmilah), Edisi Kedua.
Asyur, M. al-Thahir Ibnu, Tafsîr al-Tahrîr wa al-Tanwîr, Tunisia: Dâr Sahnûn, 1997.
Baihaqi, Sunan al-Kubrâ, (Program Maktabah al-Syâmilah), Edisi Kedua.
Bazamul, M. Salim, al-Qirâ‘ât Wa Atsaruhâ fî al-Tafsîr wa al-Ahkâm, Cetakan Pertama, Riyadh: Dâr al-Hijrah, 1996.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2008.
Fath al-Islâmî Li Mishra, (https://www.marefa.org), diakses 9 Agustus 2018.
Hasyim, Ahmad Umar, Wasathiyyah al-Islâm, (Cairo: Dâr al-Rasyâd, 1998.
Hasyim, Syafiq, konferensi Ulama Internasional “Moderasi Islam Perspektif Ahlussunnah Wal Jama`ah”, Mataram, 26-29 Juli 2018.
Hudhud, Ibrahim, konferensi Ulama Internasional “Moderasi Islam Perspektif Ahl al-Sunnah wa al- Jamâ`ah”, Mataram, 26-29 Juli 2018.
Ibn Mahran, al-Mabsûth fi al-Qirâ‘ât al-Asyr, Jeddah: Dâr al-Qiblat, Cetakan Kedua, 1408.
Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-`Azhîm, Cairo: Dâr al-Hadîts, Cetakan Ketujuh, 1993.
Imarah, M., al-`Athâ’ al-Hadhârî li al-Islâm, Cairo: Dâr al-Ma`ârif, 1997.
Islam di Indonesia, (https://id.m.wikipedia.org), diakses 9 Agustus 2018.
Karit,Mahmud Yusuf, dkk, Dirâsât fî al-Nuzhum wa al-Tsaqâfah al-Islâmiyyah, (Diktat Perkuliahan di Universitas al-Azhar, Cairo).
Muhajir, Afif, konferensi Ulama Internasional “Moderasi Islam Perspektif Ahlussunnah Wal Jama`ah”, Mataram, 26-29 Juli 2018.
Muhammad, Abu Abu Thalib, al-Kasyfu `an Wujûh al-Qirâ’ât al-Sab` wa `Ilaliha wa Hujajihâ, (Muassasah al-Risâlah, 1404 H), Cetakan Ketiga.
Muhdi, Abdul bin Abdul Qadir, Al-Sîrah al-Nabawiyyah fî Dhaw’i al-Kitâb wa al-Sunnah, Diktat Perkuliahan di Universitas al-Azhar, Cairo.
Nawawi, M., Marah Labîd Tafsîr al-Nawawî, Surabaya: Dâr al-`Ilm.
Qur’ân.
Qurthubi, al-Jâmi` li Ahkâm al-Qur’ân, Cairo: Dâr al-Hadîts, 2010.
Razi, Fakhruddin, al-Tafsîr al-Kabîr, Cairo: Dâr al-Hadîts, 2012.
Shalabi, Ali Muhammad, al-Wasathiyyah fî al-Qur’ân al-Karîm, Amman: Dar al-Nafâ’is, 1999, Cetakan Pertama.
Shihab, M. Quraish, Membaca Sirah Nabi Muhammad saw Dalam Sorotan al-Qur’ân Dan Hadits Hadits Shahih, Cetakan Pertama, Jakarta: Lentera Hati, 2011.
______________, Tafsîr al-Mishbâh, Cetakan Pertama, Jakarta: Lentera Hati, 2009.
Suyuthi, Jalaluddin, Jâmi` al-Ahâdîts, (Program Maktabah al-Syâmilah), Edisi Kedua.
Sya`rawi, M. Mutawalli, Tafsîr al-Sya`râwî, Cetakan Pertama,Cairo: Akhbar al-Yaum, 1991.
Thabrani, al-Mu`jam al-Kabîr, (Program Maktabah al-Syâmilah), Edisi Kedua.
Thahawi, Musykil al-Âtsâr, (Program Maktabah al-Syâmilah), Edisi Kedua.
Thanthawi, M. Sayyid, al-Tafsîr al-Wasîth li al-Qur’ân al-Karîm, Cairo: Dâr al-Sa`âdah, 2007.
Tim Penyusun Tafsir Alquran, al-Muntakhab fî Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm, Cetakan Kesembilan, Cairo: Kementerian Wakaf Republik Arab Mesir, 2000.
Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzî, (Program Maktabah al-Syâmilah), Edisi Kedua.
Zaqzuq, Mahmud Hamdi, al-Islâm fî Muwajahati Hamalât al-Tasykîk, Cairo: Dâr al-Ma`ârif, 2000.
Zarqani, M. Abdul `Azhim, Manâhil al-`Urfân fî `Ulûm al-Qur’ân, Cetakan Pertama, Bairut: Dâr al-Fikr, 1996.
Zuhaili, Wahbah, al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuhu, Cetakan Ketiga Puluh Dua, Damaskus: Dâr al-fikr, 2010.
______________, al-Tafsîr al-Munîr fi al-`Aqîdah wa al-Syarî`ah wa al-Manhaj, Cetakan Kesepuluh, Damaskus: Dâr al-Fikr, 2009