Negara Versus: Paradigma Islam Merespon Liberalisasi Perdagangan

Main Article Content

abdullah ubaid

Abstract

Abstraksi


Pelaksanaan perdagangan bebas di Indonesia melahirkan kontroversi. Pengamat ekonomi khawatir tentang kondisi perekonomian Indonesia, terutama tentang eksploitasi dan perluasan kepentingan negara-negara maju yang ingin keuntungan tanpa batas untuk dirinya sendiri. Bagaimana Islam melihat ini? Menurut konsep ekonomi Islam, negara ini memiliki peran yang sama dengan pasar, tugasnya adalah untuk mengatur dan mengawasi ekonomi, menjamin kompetisi di pasar sempurna, kesetaraan informasi, dan keadilan ekonomi. Perannya sebagai regulator tidak selalu membuatnya dominan. Untuk negara, tidak pernah diizinkan untuk mengganggu pasar dalam keseimbangan, perannya hanya diperlukan bila ada distorsi dalam sistem pasar.


 


Abstract


Implementation of free trade in Indonesia spawned controversy. Economic observers worried about the condition of Indonesia economy, especially about the exploitation and expansion of the interests of the developed countries who want profits without limits for himself. How does Islam view this? According to the concept of Islamic economics, the country has the same role with the market, its task is to regulate and supervise the economy, ensure competition in the market place perfectly, equality of information, and economic justice. His role as a regulator does not necessarily make it dominant. For the state, never allowed to disturb the market is in balance, its role is only necessary when there is a distortion in the market system.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
ubaid, abdullah. “Negara Versus: Paradigma Islam Merespon Liberalisasi Perdagangan”. Jurnal Bimas Islam 9, no. 3 (September 30, 2016): 445–468. Accessed December 22, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/153.
Section
Articles

References

Dawud, Imam al-Hafid Abu, Sunan Abu Dawud, Beirut: Dar al-Kutb al- Ilmiyyah, tt.
Engineer, Asghar Ali, Islam dan Pembebasan, terj. Hairun Salim HS., dan Imam Baehaqy, Yogyakarta: LKiS, 1993.
,Green, Marshal. The Economic Theory, terj. Ariswanto, Buku Pintar Teori Ekonomi, Jakarta: Aribu Matra Mandiri, 1997.
Hadi, Abd., “Prinsip-prinsip Ekonomi Islam Tentang Harga Yang Islami”, Jurnal Hukum Islam, Vol. 2, No. 2, September 2000.
al-Harithi, Jaribah Ibn Ahmad, Fikih Ekonomi Umar Ibn al-Khattab, terj. Asmuni Salihin Zamakhshari, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2006.
Islahi, A.A., Konsepsi Ekonomi Ibn Taimiyah, terj. Anshari Thayib, Surabaya: Bina Ilmu, 1997.
Kadir, A. Hukum Bisnis Syariah Dalam al-Qur’an, Jakarta: Amzah, 2010.
Karim, M. Rusli, Berbagai Aspek dalam Ekonomi Islam, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992.
Khaldun, Ibn., al-Muqaddimah, Beirut: Dar al-Fikr, 1961.
Majah, Ibn., Sunan Ibn Majah, Beirut: Dar Ihya al-Turas al-Arabi, tt.
Maluf, Lewis, al-Munjid fi al-Lughah wa al-Alam, Beirut: Dar al-Katalikiyat,tt.
Mannan, M.A., Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1997.
al-Mawardi, Abu Hasan, al-Ahkam al-Sultaniyah, Mesir: Mustafa al-Baby al- Halaby, 1973.
Mujahidin, Akhmad. Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Qardawi, Yusuf. Halal dan Haram Dalam Islam, terj. Wahid Ahmadi. Solo: Era Intermedia, 2003.
Qardawi, Yusuf. Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Surabaya: Risalah Gusti, 1994.
Qardawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
Rasul, Ali Abdur, Al-Mabadi al-Iqtishadiyah fi al-Islam, Kairo: Dar al-Fikri Al-‘Araby, 1999.
Saefuddin, A.M., “Berbagai Arus Pemikiran Ekonomi”, dalam Berbagai Aspek Ekonomi Islam, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992.
Smith, Adam, An Inquiry into the Nature and Causes of The Wealth of Nations. New Rochelle, N.Y: Arlington House, 1966.
Suntana, “Bisnis Jaringan DBS Bukan Sistem Transaksi Fasid,” Tabloid-DBS, edisi IV.
al-Zuhaily, Wahbah, al-Dharurah al-Syariyyah. Damaskus: Muasasah al- Risalah, tt.