Seni “Sarafal Anam” di Bengkulu: Makna, Fungsi dan Pelestarian

Main Article Content

Muhammad Tarobin

Abstract

Abstract


This article describes about  the art of Sarafal anam in Bengkulu. This is important because the value of the history of the art. Transcription of the poem of Sarafal anam displayed in Bengkulu community tradition proves that the text of the Sarafal anam different from Sharf al-anam text is in Arabic tradition. Meanwhile, some of the poems  indicating closeness between Syi’ah and Sunni Islamic tradition. This article also describes three Sarafal anam meaning of art in  Bengkulu society such as: togetherness, beauty, religiousity. The meaning of togetherness with tradition is still upheld in customary of Bengkulu, that is bimbang tradition. While the beauty of this art looks in appearance of the accompaniment of musical instruments like drum when it reached to the stage of a blow "rentak kudo". As well as the religious value of this art representing Malay Islamic art.


 


Abstraksi 


Tulisan ini mengkaji seni Sarafal anam di Bengkulu. Hal ini penting karena nilai sejarah dari kesenian ini. Transkripsi terhadap syair Sarafal anam yang ditampilkan dalam tradisi masyarakat Bengkulu ini membuktikan bahwa teks Sarafal anam tersebut berbeda dengan teks Sharf al-anam yang ada dalam tradisi Arab. Sementara itu, beberapa syair jawabnya mengindikasikan kedekatan antara tradisi Islam Syi’ah dan Sunni. Artikel ini juga menjelaskan tentang tiga makna seni Sarafal anam dalam masyarakat Bengkulu yakni: kebersamaan, keindahan, religiusitas. Makna kebersamaan sejalan dengan tradisi yang masih dijunjung tinggi dalam adat Bengkulu, yakni tradisi bimbang. Sedangkan keindahan tampak dalam penampilan kesenian ini dengan iringan alat musik gendang ketika mencapai tahap pukulan “rentak kudoâ€. Demikian juga nilai religius dari kesenian ini menggambarkan kesenian Melayu yang Islami.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Tarobin, Muhammad. “Seni “Sarafal Anam” Di Bengkulu: Makna, Fungsi Dan Pelestarian”. Jurnal Bimas Islam 8, no. 2 (June 30, 2015): 265–296. Accessed November 21, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/175.
Section
Articles

References

Agus Setiyanto, “Warisan Melayu Bengkulu” dalam Sarwono, Sarwit, et.al., Bunga Rampai Melayu Bengkulu, Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, 2004.
-------, Buserah Bengkulu, Bengkulu: Lemlit UNIB Press, 2001.
Anonim, Majmū’ah Mawālid wa Adʻiyah, Jakarta: Sandera Jaya, tt.
K.H Badrul Munir Hamidy, “Masuk dan Berkembangnya Islam di Daerah Bengkulu,” dalam Sarwono, Sarwit, et.al, Bunga Rampai Melayu Bengkulu, Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, 2004.
Al-‘Aydrūs, ‘Abd al-Qādir bin Shaikh bin ‘Abd Allāh, al-Nūr al-Sāfir ‘an Akhbār al-Qarn al-‘Āshir, Dokumen PDF diunduh dari www.al-mostafa.com dengan kode MO01599.
Erawadi, “Tradisi, Wacana dan Dinamika Intelektual Islam Aceh Abad XVIII dan XIX, Disertasi SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Erni, Sukma, dkk., Pemetaan Naskah-Naskah Klasik Nusantara di Riau, Laporan Penelitian Kompetitif. Pekanbaru: LPP UIN Suska Riau, 2009.
Drs. Hanafi dkk., Adat Istiadat Daerah Bengkulu, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, 1977/1978.
Heri Supriyanto, “Wanita dan Tradisi: Posisi dan Peranan Wanita Dalam Tradisi “Bimbang Gedang” (Studi Kasus di Kotamadia Bengkulu),” Laporan Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu 2001.
Kaptein, Nico, Perayaan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW: Asal Usul dan Penyebaran Awalnya; Sejarah di Magrib dan Spanyol Muslim Sampai Abad Ke-10/Ke-16, terj. Lillian D. Tedjasudhana, Jakarta: INIS, 1994.
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 8.
Marsden, William, Sejarah Sumatra, Terj. Tim Komunitas Bambu, Jakarta: Komunitas Bambu, 2013.
Mahyudin Syukri, “Manolam: Menangkap Pesan-Pesan Sufi Dalam Mencapai Ma’rifatullah (Kajian Lanjutan Terhadap Naskah Manolam),” Laporan Penelitian Kompetitif LPP UIN Suska Riau Pekanbaru 2010.
Muhardi dan Hadi Sanjaya, Bimbang Kejai Adat Perkawinan Rejang, Dinas Pendidikan Nasional, Bagian Proyek Pembinaan dan Pengembangan Museum Negeri Bengkulu, 2003.
M. Ichwan Anwar, “Warna Budaya Melayu Bengkulu” dalam Sarwono, Sarwit, et.al, Bunga Rampai Melayu Bengkulu, Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, 2004.
K. H Djamaan Nur, “Islam dan Pengaruhnya terhadap Budaya Melayu Bengkulu” dalam Sarwono, Sarwit, et.al, Bunga Rampai Melayu Bengkulu, Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, 2004.
Oktarina Haryani, “Kesenian Sarafal Anam dan Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya pada Masyarakat Lembak Dalam Adat Istiadat (Studi Kasus di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu,” Skripsi Bengkulu: FISIP Universitas Bengkulu, 2013.
Reid, Anthony, Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga (jilid 1). Terj. Mochtar Pabotinggi. Jakarta: YPOI, 2011.
-------, Menuju Sejarah Sumatra: antara Indonesia dan Dunia, terj. Masri Maris. Jakarta: YPOI-KITLV, 2011.
Rifda, M. Yakub, Upacara Adat Pada Daur Hidup Dalam Masyarakat Kota Bengkulu. Bengkulu: t.p, 1997.
Siddik, Abdullah. Prof. Dr. H, Sejarah Bengkulu 1500-1990, Jakarta: Balai Pustaka, 1996.
Teeuw, A, Indonesia Antara Kelisanan dan Keberaksaraan, Jakarta: Pustaka Jaya, 1994.
UU Hamidy, Naskah Melayu Kuno Daerah Riau, Pekanbaru: Yayasan Sagang, 2014.
Yusuf, M, “Eksperimentasi Seni Tari: Pengembangan Ragam Gerak Tari Mabuk Sebagai Sumber Tari-Tari Dalam Seni Dendang Bengkulu,” Proyek Pengembangan Kesenian Bengkulu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Propinsi Bengkulu 1986/1987.