Seni “Sarafal Anam†di Bengkulu: Makna, Fungsi dan Pelestarian
Main Article Content
Abstract
Abstract
This article describes about the art of Sarafal anam in Bengkulu. This is important because the value of the history of the art. Transcription of the poem of Sarafal anam displayed in Bengkulu community tradition proves that the text of the Sarafal anam different from Sharf al-anam text is in Arabic tradition. Meanwhile, some of the poems indicating closeness between Syi’ah and Sunni Islamic tradition. This article also describes three Sarafal anam meaning of art in Bengkulu society such as: togetherness, beauty, religiousity. The meaning of togetherness with tradition is still upheld in customary of Bengkulu, that is bimbang tradition. While the beauty of this art looks in appearance of the accompaniment of musical instruments like drum when it reached to the stage of a blow "rentak kudo". As well as the religious value of this art representing Malay Islamic art.
Abstraksi
Tulisan ini mengkaji seni Sarafal anam di Bengkulu. Hal ini penting karena nilai sejarah dari kesenian ini. Transkripsi terhadap syair Sarafal anam yang ditampilkan dalam tradisi masyarakat Bengkulu ini membuktikan bahwa teks Sarafal anam tersebut berbeda dengan teks Sharf al-anam yang ada dalam tradisi Arab. Sementara itu, beberapa syair jawabnya mengindikasikan kedekatan antara tradisi Islam Syi’ah dan Sunni. Artikel ini juga menjelaskan tentang tiga makna seni Sarafal anam dalam masyarakat Bengkulu yakni: kebersamaan, keindahan, religiusitas. Makna kebersamaan sejalan dengan tradisi yang masih dijunjung tinggi dalam adat Bengkulu, yakni tradisi bimbang. Sedangkan keindahan tampak dalam penampilan kesenian ini dengan iringan alat musik gendang ketika mencapai tahap pukulan “rentak kudoâ€. Demikian juga nilai religius dari kesenian ini menggambarkan kesenian Melayu yang Islami.
Downloads
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
-------, Buserah Bengkulu, Bengkulu: Lemlit UNIB Press, 2001.
Anonim, Majmū’ah MawÄlid wa AdÊ»iyah, Jakarta: Sandera Jaya, tt.
K.H Badrul Munir Hamidy, “Masuk dan Berkembangnya Islam di Daerah Bengkulu,†dalam Sarwono, Sarwit, et.al, Bunga Rampai Melayu Bengkulu, Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, 2004.
Al-‘AydrÅ«s, ‘Abd al-QÄdir bin Shaikh bin ‘Abd AllÄh, al-NÅ«r al-SÄfir ‘an AkhbÄr al-Qarn al-‘Āshir, Dokumen PDF diunduh dari www.al-mostafa.com dengan kode MO01599.
Erawadi, “Tradisi, Wacana dan Dinamika Intelektual Islam Aceh Abad XVIII dan XIX, Disertasi SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Erni, Sukma, dkk., Pemetaan Naskah-Naskah Klasik Nusantara di Riau, Laporan Penelitian Kompetitif. Pekanbaru: LPP UIN Suska Riau, 2009.
Drs. Hanafi dkk., Adat Istiadat Daerah Bengkulu, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, 1977/1978.
Heri Supriyanto, “Wanita dan Tradisi: Posisi dan Peranan Wanita Dalam Tradisi “Bimbang Gedang†(Studi Kasus di Kotamadia Bengkulu),†Laporan Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu 2001.
Kaptein, Nico, Perayaan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW: Asal Usul dan Penyebaran Awalnya; Sejarah di Magrib dan Spanyol Muslim Sampai Abad Ke-10/Ke-16, terj. Lillian D. Tedjasudhana, Jakarta: INIS, 1994.
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 8.
Marsden, William, Sejarah Sumatra, Terj. Tim Komunitas Bambu, Jakarta: Komunitas Bambu, 2013.
Mahyudin Syukri, “Manolam: Menangkap Pesan-Pesan Sufi Dalam Mencapai Ma’rifatullah (Kajian Lanjutan Terhadap Naskah Manolam),†Laporan Penelitian Kompetitif LPP UIN Suska Riau Pekanbaru 2010.
Muhardi dan Hadi Sanjaya, Bimbang Kejai Adat Perkawinan Rejang, Dinas Pendidikan Nasional, Bagian Proyek Pembinaan dan Pengembangan Museum Negeri Bengkulu, 2003.
M. Ichwan Anwar, “Warna Budaya Melayu Bengkulu†dalam Sarwono, Sarwit, et.al, Bunga Rampai Melayu Bengkulu, Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, 2004.
K. H Djamaan Nur, “Islam dan Pengaruhnya terhadap Budaya Melayu Bengkulu†dalam Sarwono, Sarwit, et.al, Bunga Rampai Melayu Bengkulu, Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, 2004.
Oktarina Haryani, “Kesenian Sarafal Anam dan Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya pada Masyarakat Lembak Dalam Adat Istiadat (Studi Kasus di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu,†Skripsi Bengkulu: FISIP Universitas Bengkulu, 2013.
Reid, Anthony, Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga (jilid 1). Terj. Mochtar Pabotinggi. Jakarta: YPOI, 2011.
-------, Menuju Sejarah Sumatra: antara Indonesia dan Dunia, terj. Masri Maris. Jakarta: YPOI-KITLV, 2011.
Rifda, M. Yakub, Upacara Adat Pada Daur Hidup Dalam Masyarakat Kota Bengkulu. Bengkulu: t.p, 1997.
Siddik, Abdullah. Prof. Dr. H, Sejarah Bengkulu 1500-1990, Jakarta: Balai Pustaka, 1996.
Teeuw, A, Indonesia Antara Kelisanan dan Keberaksaraan, Jakarta: Pustaka Jaya, 1994.
UU Hamidy, Naskah Melayu Kuno Daerah Riau, Pekanbaru: Yayasan Sagang, 2014.
Yusuf, M, “Eksperimentasi Seni Tari: Pengembangan Ragam Gerak Tari Mabuk Sebagai Sumber Tari-Tari Dalam Seni Dendang Bengkulu,†Proyek Pengembangan Kesenian Bengkulu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Propinsi Bengkulu 1986/1987.