Infâq Menurut Perspektif Al-Qur’an

Main Article Content

Sulaiman Ibrahim

Abstract

Abstract


Advocated to infaq, to every Muslim to use their property in a way that is good and true. Including by channeling such assets to improve the lives of private and public, to narrow the distance of separation between the rich and the poor. According to the Koran, the property has a social function. When collecting treasures must be halal and good principle, and considering the interests of society. Because the property we have is actually coming from Allah. In which people were given a mandate to use and take care of the property for the benefit of personal, family and community in the frame of devotion to Alah SWT.    

Abstraksi


Pensyariatan infak, mengarahkan setiap muslim agar menggunakan harta mereka dengan cara yang baik dan benar. Di antaranya dengan menyalurkan harta tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan hidup pribadi dan masyarakat, mempersempit jarak pemisahan antara si kaya dan si miskin. Menurut al-Qur’an, harta milik itu mempunyai fungsi sosial. Ketika mengumpulkan harta haruslah prinsip halal daan baik, serta memperhatikan kepentingan masyarakat. karena harta yang dimiliki itu sebenarnya hanya pinjaman dari Allah swt. di mana manusia diberi amanat untuk menggunakannya dan mengurus harta itu untuk kepentingan pribadi, keluarga dan masyarakat dalam bingkai pengabdian kepada Allah swt.


Keywords: Koran, donation/infaq, concept

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ibrahim, Sulaiman. “Infâq Menurut Perspektif Al-Qur’an”. Jurnal Bimas Islam 8, no. 4 (December 30, 2015): 747–772. Accessed March 29, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/209.
Section
Articles

References

Abd al-Baqi, Muhammad Fuad, Al-Mu`jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an, Cairo: Dar al-Hadits, 1994
Baidan, Nashruddin, Tafsir Maudhui, Solusi al-Qur’an atas Masalah Sosial Kontemporer, Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2001, cet. I
Hawwa, Sa’îd, Al-Asâs Fiy al-Tafsîr, jilid I Cet.II; Mesir: Dâr al-Salâm, 1989.
Ibnu Manzhur, Lisan al-Arab, Beirut: Dar al-Ihya al-Turats, 1419, jilid XIV
Ibn Katsir al-Qurasiy, Imad al-Din abu Fida’ Isma’il, Tafsir al-Qur’an al-Azhim, Kairo: Dar al-Misr, tth. juz I
Ibnu Faris, Abi al-Husain Ahmad, Mu`jam Muqayis al-Lughah, Mishr: Musthafa al-Bab al-Halabi wa Syarikah, 1972
al-Ishfahani, Muhammad al-Raghib, Mu`jam Mufradat Alfazh al-Qur’an, Beirut: Dar al-Fikr, tth.
Al-Jurjani, ibn Muhammad ibn Ali , Kitab al-Ta’rifat, Beirut: Dar al-Kitab al-Araby, 1417 H. cet.III,
Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak, 1984
Shihab, M.Quraish, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Jakarta: Lantera Hati, 2000, jilid II,
------------ (ed.), Sejarah dan Ulumul Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999
al-Wahidiy, Abi Hasan Ali ibn Ahmad, Asbab al-Nuzul Kairo: Maktabah al-Mutanabbih, tth.
al-Qurthubi, Abu Abdullah Muhammad ibn Ahmad al-Anshari, Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tth., juz III,
al-Zuhailiy, Wahbah, Tafsir al-Munir, Beirut: Dar al-Fikr, 1991, juz XXVIII,