Majelis Percikan Iman: Membangun Harmoni di Tengah Heterogenitas Organisasi Keagamaan Kota Bandung

Main Article Content

Juju Saepudin

Abstract

Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang peran Majelis Percikan Iman (MPI) dalam membangun harmoni ditengah heterogenitas organisasi keagamaan di Kota Bandung. Tema ini penting untuk dikaji karena banyak ditemukan gesekan-gesekan diantara majelis taklim disebabkan perbedaan faham dan pandangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi pustaka terhadap berbagai dokumen yang terkait dengan tema penelitian. Berdasarkan hasil analisis secara induktif dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, model pembawaaan Ustadz Aam Amirudin yang ramah, santai dan tidak menyudutkan kelompok tertentu dalam proses kajian menjadi daya tarik bagi jamaah MPI yang berasal dari berbagai kalangan usia dan organisasi keagamaan. Kedua, berbagai jawaban yang diberikan Ustadz Aam Amirudin dalam sesi tanya-jawab selalu memberikan alternatif dalam setiap permasalahan, namun demikian tetap tegas dan jelas sehingga menjadi kenyamanan tersendiri bagi mustami. Ketiga, MPI membuka peluang bagi dai-dai lain yang berasal dari Nahdhatul Ulama, Persatuan Islam, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam dan organisasi keagamaan lainnya atau praktisi akademisi untuk menjadi narasumber dan saling bahu membahu dalam rangka mencerdaskan umat, sehingga terjalin harmoni ditengah heterogenitas keberagamaan. Keempat, MPI hadir untuk memadukan nilai-nilai agama dengan budaya dan kearifan lokal yang yang diimplementasikan melalui model dakwah dengan mengedepankan spirit harmoni. 


Kata Kunci: Majelis Percikan Iman, Dakwah, Harmoni, Organisasi Keagamaan, Bandung.


 


Abstract


This article presents the results of research on the role of Majelis Percikan Iman (MPI) in bulding harmony in the heterogeneity of religious organizations in the Bandung city. This theme is important to study because there were many frictions between majelis taklim due to differences in ideas and views. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Data collection was done by interviewing, observing and studying literature on various documents related to the research theme. Based on the results of inductive analysis, some conclusions could be drawn as follows: First, the model of Ustadz Aam Amirudin's delivery which was friendly, relaxed and did not impeach certain groups in the learning process was the main attraction for MPI members from various ages and religious organizations. Second, various answers given by Ustadz Aam Amirudin in the question-and-answer session always provided alternatives in every problem, but remain decisive and clear, so that it brought a cosiness for the listeners. Third, MPI opened up opportunities for other Dai from Nahdhatul Ulama, Persatuan Islam, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam and other religious organizations or academic practitioners to be speakers in order to create a mutual support to educate the people, so that harmony was established in the heterogeneity of religiosity. Fourth, MPI is present to integrate religious values with culture and local wisdom that are implemented through the da'wah model by promoting the spirit of harmony.


Keywords: Majelis Percikan Iman, Harmony Dakwah, Religious Organization and Bandung City.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Saepudin, Juju. “Majelis Percikan Iman: Membangun Harmoni Di Tengah Heterogenitas Organisasi Keagamaan Kota Bandung”. Jurnal Bimas Islam 12, no. 1 (December 27, 2019): 149–172. Accessed December 3, 2024. https://jurnalbimasislam.kemenag.go.id/jbi/article/view/76.
Section
Articles

References

Alim, Muhammad Abd. 1992. Al-Tarbiyah wa al-Tanmiyah fi al-Islam. Riyadh: KSA.
Al-Machfoed, Ki Moesa. 1975. Filsafat Dakwah, Jakarta: Bulan Bintang.
AR, Djauharuddin. 1993. Potensi Keagamaan dan Penyebaran Majelis Taklim di Jawa Barat. Kertas Kerja: Bandung.
Arifin, H.M. 1993. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Bina Aksara: Jakarta.
Arifin, H. Muzayyin. 2003. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arnold, Thomas W. 1992. Sejarah Dakwah, terjemahan, Jakarta: Wijaya.
Al-Nahlawi, Abdurrahman. 1979. Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibiha. Damaskus: Dar al-Fikr.
Al-Quran dan Terjemahnya, Tt, Madinah : Khadim al-Haramain asy-Syarifain Raja Fahd.
Balai Litbang Agama Jakarta dan Lembaga Penelitian Universitas Paramadina. 2016.Riset Pola Pemberitaan Media Massa Mengenai Peristima Konflik Keagamaan. Laporan Hasil Penelitian. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta.
Bariah, Oyoh. Iwan Hermawan, H. Tajuddin Nur, 2012. Peran Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah Bagi Masyarakat di desa Telukjambe Karawang, Majalah Ilmiah Solusi Unsika ISSN 1412-86676 Vol. 10 No. 21 Ed. Des 2011 - Feb 2012.
Barney, Gerald O. et. Al. 1993.Global 2000 Revisited: What Shall We Do?: The Critical Issues of the 21th Century. Virginia: Millennium Institute.
Djauhary, Zaidan. 1994. Kerjasama Sosial Kemasyarakatan, Jakarta: Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama.
Gerring, John. 2007. Case Study Research: Principles and Practices. Cambridge: Cambdrige University Press.
Galbraith, Michael W. “Community Based Organization and The Dilevery of Lifelong Learning Opportunities”, dalam http://www.itari.in, diunduh pada tanggal
Hasan, Noorhaidi. 2012 “Dakwah, Aktivitas Diskursif dan Tantangan Globalisasi” dalam Kementerian Agama RI, Gerakan Dakwah Islam dalam Perspektif Kerukunan Umat Beragama. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan.
Harun, M. Yahya. 1987. Perang Salib dan Pengaruh Islam Di Eropah. Yogyakarta: Penerbit Bina Usaha Yogyakarta.
Herzi, M. Arib. https://aribherzi020696.blogspot.co.id/2015/04/makalah-radikalisme. html, diunduh pada tanggal
Mulya, Wahyu Nur “Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial”, blog.unnes.ac.id/warungilmu /2015/12/18/perbedan-kesetaraan-dan-harmoni-sosialsosiologi, diunduh pada tanggal 7 April 2017.
Mukhibat, 2015. Rekonstruksi Spirit Harmoni melalui KPM Posdaya Berbasis Masjid di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Harmoni: Jurnal Multikultural & Multireligius, Vol. 14, No. 2, Tahun 2015.
Miles, Matthew B., dan A. Michael Huberman, 1994. Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook, 2nd Edition. Thousand Oaks, California: Sage Publications, Inc.
Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press.
Norman K, denzim dan Yvonna S. Lincoln (Eds). 1994. Handbook of Qualitative Research. Thousand. Sage Publication. California.
O’dea, Thomas F. 1996. Sosiologi Agama, Suatu Pengenalan Awal, Rajawali, Jakarta.
O’Dea, Thomas F. 1996. Sosiologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Qodratillah, Meity Taqdir dkk. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Riani, Asri Laksmi. 2011. Budaya Organisasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Robbins. Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid II edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Prenhallindo.
Ruhana, Akmal Salim. 2010. Peran dan Hubungan LSM Dengan Pemerintah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama di Indonesia dalam Dinamika Kehidupan Keagamaan di Era Reformasi, Haidlor Ali Ahmad (editor), Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Taufiq, Amal. 2014. “Adaptasi Budaya dan Harmoni Sosial: Proses Adaptasi Mahasiswa Malaysia di Surabaya”, Skripsi Tidak diterbitkan, Jurusan Sosiologi Fakultas Sosial Politik UIN Sunan Ampel.
Sarbini, Ahmad. 2010. Internalisasi Nilai Keislaman melalui Majlis Taklim, Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 5 No. 16 Juli-Desember 2010.
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yatim, Badri. 2003. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.
Zubaedi. 2012. Pendidikan Berbasis Masyarakat Upaya Menawarkan Solusi Terhadap Berbagi Problem Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.